My First Love
Diposting oleh
allbase LCD
Selasa, 20 Maret 2012 at Selasa, Maret 20, 2012
0
komentar
Labels :
” Cinta pertama, Kau Begitu indah untuk ku-kenang tapi kau begitu sedih untuk ku-lupakan” Agnes Davonar, Penulis
Ada yang bilang cinta dalam hidup kita akan banyak sekali tapi hanya cinta pertama yang tak akan terlupa selamanya. Banyak hal dalam hidup ini yang terjadi dan berjalan dengan waktu dan terkenang indah, salah satunya cinta dalam hidup kita, mungkin buat seseorang masa lalu tentang cinta itu tidak berarti, tapi bagi gua, adalah sebuah anugerah yang tidak akan terlupakan. Cinta yang terjadi antara gua dengan gadis bernama Angel, gadis yang telah lama menjadi kenangan dalam hidup gua. Semoga saja dengan kisah ini, banyak pelajaran yang bisa didapatkan, bagaimana kita mengerti kalau cinta ada saat kita benar-benar telah kehilangan.
Dulu, waktu jaman smp dulu. Gua pernah jatuh cinta. Jatuh cinta pada seorang cewek cantik yang baru saja pindah ke sekolah gua. Gua masih inget, ketika bu Dwi, wali kelas gua. Memperkenalkan dia sebagai anak pindahan dari Kalimantan. Kulitnya putih, wajahnya cantik dan rambut yang hitam bagai malaikat, gua rasa sesuai namanya, Angel. Seiring waktu, banyak anak-anak cowok yang jatuh cinta sama dia, termasuk gua. Tapi gua heran, dia memutuskan untuk menjadikan gua kekasihnya.
Itupun dengan proses yang aneh, jaman dulu yang namanya hp itu sangat sulit. Gua hanya bisa pake telepon rumah, yang gua tau, bokapnya itu galak, jadi kalau pas bokapnya yang telepon, gua langsung tutup soalnya pasti kena semprot. Beruntung di hari itu, gua berhasil nelepon dia dan menyatakan cinta gua.
“ Sejak kapan loe suka gua, Daniel?” Tanya Angel.
“ Sebenarnya sejak melihat loe, gua langsung jatuh cinta. Kayaknya gua berlebihan ya?”
“ Nggak sih, Cuma bingung gua jawabnya..”
“ Kalau loe mau nolak gua, gua siap kok?” kata gua pasrah dalam hati pengen nangis.
“ Hm, kalau gitu besok loe datang ke sekolah paling pagi ya, jam 5,30. Nunggu aja, kalau gua datang kesana, berarti gua terima loe?”
“ Hah, serius loe..” gua merasa Angel bakal kerjain gua. Tapi yang namanya cinta, akhirnya gua terpaksa jalanin aja deh…
Keesokan harinya, nyokap gua bengong lihat gua uda bangun pagi bahkan uda siap-siap sekolah, padahal biasanya gua mesti disiram air dulu baru bangun. Gua datang paling pagi ke sekolah, sebelum matahari meninggi. Penjaga sekolah ampe bengong lihat gua, kirain gua tuyul. Dengan setengah ketakutan gua menunggu Angel, campur aduk deh, takut karena sekolah kan anker kalau pagi-pagi. Takut juga kalau Angel ga datang, artinya cinta gua ditolak dong..
Lewat jam 5.30. Angel ternyata ga datang, gua menunduk. Sedih rasanya. Saat gua mau berjalan keluar kelas, di depan gua Angel uda termengap-mengap, sepertinya dia abis lari. Dia tersenyum sama gua.
Oh tuhan.. ini artinya dia menerima cinta gua walau telat 5 menit. Gua pun bahagia setengah mati, seorang peri cantik, kini telah menjadi milik gua. Kita pun jadian, Karena masih cinta monyet dan sama-sama cinta pertama. Kita menikmati hubungan ini hingga akhirnya gua lulus smp. Bokap Angel terpaksa harus balik ke Singkawang, kampung halaman dia. Akhirnya dengan berat hati, kita putuskan untuk berpisah, maklum jaman itu belum ada hp dan sms. Boro-boro sambungan telepon di kampung-kampung. Gua masih ingat saat perpisahan itu, Angel menangis dan memberikan gua sebuah surat yang dia tulis dan suruh gua baca di rumah.
Rasanya gua mau nangis, tapi akhirnya perpisahan itu terjadi. Hal terakhir yang gua denger dari mulut dia adalah.
“ Niel, kalau kita jodoh, kelak kita harus ketemu lagi disini ya. Disaat kita sama-sama single,”
“ Lah, tapi kapan Ngel?” Tanya gua.
“ Ga tau juga, baca aja di surat gua itu, “
Dan berakhirlah saat terakhir kita. Gua memberikan sebuah mawar merah yang indah untuk mengenang indahnya hubungan kita. Saat gua pulang, gua membuka surat itu dan tertulis kalimat yang singkat sekali.
“ Kalau nanti umur kita sama-sama 24 tahun, terus masih sama-sama single, kita ketemu disini ya, pas hari jadian kita, 15 april. “ tanggal dimana pertama kita jadian.
Gua ga tau apakah ini akan terjadi, umur 24 tahun itu akan sangat lama sekali, umur gua saat itu masih 15 tahun. Artinya 9 tahun lagi. Itulah kenangan cinta terakhir gua.
***
9 tahun lamanya gua tinggal dirumah yang sama sejak dulu, tiba-tiba bonyok memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena ingin ke tempat yang lebih tenang. Gua beres-beres kamar dan semua barang yang gua punya di gudang, sekotak kardus yang gua angkat terjatuh, isinya mainan dan berbagai foto-foto gua waktu kecil. Lah tiba-tiba sepucuk surat yang uda jadi kuning, gua pikir sampah, terjatuh. Gua pun sadar kalau surat itu adalah surat terakhir Angel untuk gua.
Membaca surat itu membuat gua rasanya kok gimana gitu ya, sedih campur terkenang masa lalu. Angel cinta pertama gua, padahal setelah dia gua uda pacaran 5 kali. Begonya , semuanya berakhir dengan begitu saja. Gua ngebaca surat itu. Tulisan dia yang bilang kalau umur kita 24 tahun dan masih single kita ketemu disekolah dulu. Dalam hati gua, apa mungkin Angel masih inget ya janji dia di surat ini. Tapi perasaan hati gua tiba-tiba membawa gua untuk coba ke sekolah gua dulu, lagipula ga ada salahnya gua pamitan sama guru-guru dulu sekalian nostalgia, tapi saat itu gak tanggal 15 april, bahkan kelewatan.
Jam 10 pagi, gua ke sekolah gua dulu, semuanya masih sama, Cuma warna sekolahnya yang berubah. Gua duduk di kantin, bicara dengan ibu yang sudah berjualan disitu sejak gua kecil, dia masih inget gua loh walau gua sekarang tambah ganteng hehehe. Saat gua lagi makan bakso, seorang cewek cantik yang rasanya ga asing melewati gua, dia pesan bakso juga. Suaranya yang khas singkawang, membuat gua menebak itu adalah Angel, tapi gua ragu, soalnya dulu Angel itu kecil banget, kok sekarang yang ada didepan gua tinggi banget. Gua pun jaim, hingga akhirnya ibu penjual bakso itu manggil gua.
“ Daniel, kalau mau nambah lagi ambil sendiri ya, Ibu mau ke toilet..”
Cewek itu ngeliat gua, tersenyum. Matanya memerah, memperhatikan gua. Suaranya sayup-sayup terdengar memanggil gua.
“ Daniel..” kata dia dan gua jawab “ Ya..”
“ Loe tambah ganteng ya..” kata dia membuat gua langsung tersipu malu.
“ SIapa ya?” Tanya gua, “ Ini gua Angel..”
Astaga dugaan gua benar. Angel cinta pertama gua yang sekarang jadi cantik banget. Gua langsung pengen peluk dia tapi ga berani, biar kayak film-film gitu. Gua senang sekali Angel benar-benar menepati janji dia untuk ketemu setelah 9 tahun. Tapi gua mendengar alasan dia lain, dia bilang kalau keponakan dia sekolah disini, jadi dia sering jemput keponakanya sejak 3 hari lalu disini. Walaupun alasan itu berbeda dengan janji terakhir dia, gua bahagia akhirnya bisa lihat dia lagi setelah 9 tahun lalu.
Angel yang gua lihat sekarang begitu berbeda, walaupun suara khas singkawangnya masih sama, tapi cara dia bersikap dan berkata lebih baik kebanding dulu yang ngasal. Dia bilang kalau saat ini dia kerja di Jakarta dan tinggal sama bibinya. Bokap dan nyokap dia uda meninggal beberapa tahun terakhir karena sakit yang ga bisa dia jelaskan. Hati gua sedih mendengar penjalasan dia, lebih sedih lagi mendengar kejujuran dari dia.
“ Gua uda nikah,..”
“ Oh ya..” kata gua terkejut.
“ Tapi sekarang uda jadi janda..” sambung dia yang membuat gua bingung.
Jadi seperti banyaknya gadis-gadis kalimatan di kampung dia, banyak yang menikah dengan pria asing karena keadaan ekonomi. Gua bingung kenapa Angel mau nikah sama orang asing, yang gua denger kalau pernikahan dengan orang asing itu tanpa cinta. Angel bilang, bokap dia waktu itu sakit-sakitan dan butuh biaya besar setelah nyokapnya meninggal. Dia terpaksa menikah karena pria yang mau menikahi dia itu berjanji untuk membantu biaya pengobatan bokapnya. Angel yang malang, setelah menikah, bokapnya meninggal. Dia pun terpaksa tinggal di Taiwan, ga heran dia kayak orang Taiwan, putih karena cuaca dingin disana.
Perceraian terjadi ketika suami Angel mulai suka bertindak kasar, Angel melarikan diri ke tanah air. Sedihnya lagi, banyak yang senasib kayak dia. Mendengar kayak gitu, gua rasanya pengen mukul suami dia yang keparat. Tapi gua bersyukur Angel sudah lepas dari pria itu. Kita menghabiskan waktu yang panjang selama di Jakarta. Angel memang sudah janda, tapi itu bukan alasan gua untuk ga boleh dekat sama dia, walaupun gua ga bisa menutupi rasa hati gua yang masih menyimpan rasa cinta begitu besar.
Cinta memang buta, berjalan tanpa batasan dan waktu. Gua merasa Angel adalah pilihan terindah dalam hidup gua setelah berjalan cukup lama dengan dia dan melihat sikap dia yang begitu baik. Tapi gua heran, kalau jalan sama dia, dia sering pergi ke toilet, bahkan saat kita lagi nonton. Gua jadi curiga hingga akhirnya, gua sadar satu hal. Saat itu, gua lagi makan sama dia, tiba-tiba gua melihat warna merah di hidung dia, gua pikir itu saos tomat, ternyata itu darah yang keluar dari hidung dia. Dia langsung minta izin untuk ke toilet.
Saat gua Tanya kenapa bisa mimisan tiba-tiba, dia hanya tersenyum dan bilang.
“ Mungkin gua kurang sehat, gapapa kok.” Kata dia dan membuat gua tenang.
Gua tau, umur gua uda cukup mapan dengan warisan perkerjaan yang bokap gua punya sebagai tukang bikin ampas rem mobil. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, rasanya ga ada salahnya gua menikah di usia muda. Gua tau, bokap dan nyokap gua termasuk kuno, gua ga pernah cerita kalau Angel itu janda, dan gua rasa mereka uda terlanjur suka sama Angel, sikapnya sopan dan hormat. Tapi semua berbeda saat gua iseng-iseng nanya sama nyokap gua.
“ Ma, kalau gua nikah sama janda, masalah ga?”
“ Kenapa ngomong gitu? Kayak kaga ada gadis aja?”
“ Gapapa nanya aja..”
“ Ya ga boleh lah, apa kata orang nanti. Masa cowok secakep ini, dapatnya janda, kayak kagak laku aja..”
Gua sadar, disanalah orang tua gua mulai curiga dengan status Angel, adik gua yang bawel pernah gua cerita tentang Angel yang janda dan keceplosan ngomong. Semua jadi berantakan ketika gua disidang sama bonyok gua, dia menentang keras hubungan gua. Dengan sedikit sedih dan melawan berkata.
“ Ma, Pa, walaupun Angel seorang janda, Daniel tetap menerima dia apa adanya, dia menjadi janda ataupun gadis, dia itu gadis yang Daniel impikan dalam hidup daniel,walaupun mama dan papa ga setuju, Daniel akan tetap bersama dia.”
Bonyok terdiam, sejak kecil gua ga pernah ngelawan mereka. Tapi demi Angel, gua rela lakukan itu. Gua pikir bonyok sudah menyerah dengan keras kepala gua dan setelah itu sikap mereka ke Angel jadi dingin gitu. Gua sedih tapi meminta Angel untuk terbiasa, karena bagaimanapun dia adalah takdir gua. Tapi angel hanya bisa bilang.
“ Niel, kalau gua adalah beban dalam hidup loe, sebaiknya jangan korbankan keluarga loe, gua bisa menerima kok kalau kita memang harus jadi sahabat saja, orang tua itu terkadang benar, mereka paling tau untuk kebahagian anak-anaknya.” Kata Angel yang membuat gua sedih.
“ Loe ga pernah jadi beban gua, loe justru kebahagiaan gua, jadi jangan ngomong gitu lagi ya.” Kata gua memeluk Angel.
Saat itu tanpa gua sadari Angel mimisan di baju gua, dia langsung pamit untuk masuk ke rumah nya terburu-buru dan baru gua sadari baju gua bernoda darah saat pulang.
***
Suatu malam, bonyok gua memanggil gua ke ruang tamu. Wajah mereka tegang, sepertinya gua tau, ini akan membahas hubungan gua dengan Angel.
“ Daniel, Angel itu ga pernah bercerai sama suami dia yang di Taiwan, mama baru dapat kabar dari macoblang dia yang di kampung, jadi kalau kamu maksa nikah sama dia. Kamu bisa di penjara tau gak..”
Gua kaget bagaimana nyokap gua tau tentang itu, tapi gua tetap ngelawan,
“ terserah apa kata mama sama papa, Daniel tetap nikahin dia.. Daniel uda pikirin, mungkin bulan april 15 , mau nikah sama dia..” kata gua sesuai janji cinta pertama gua sama dia setelah setahun kita bersama bertemu lagi.
Bonyok tidak menyerah begitu saja. Suatu ketika gua datang ke rumah Angel, dia ga mau ketemu gua, gua bingung kenapa, saudara dia yang ketemu gua. Dan bilang.
“ Sudahlah Niel, Angel uda putuskan kembali sama laki dia yang di Taiwan..”
“ Gak mungkin, dia ga pernah cinta sama suami dia, bohong..”
Gua teriak-teriak manggil Angel, banyak yang berpikir gua gila, terutama tetangga dia. Tapi Angel gak bergeming dan bahkan ga mau nemuin gua. Akhirnya gua menyerah setelah ketua RT muncul dan minta gua gak ganggu warganya. Gua tau, Angel mendengar teriakan gua. Sampai akhirnya gua menyerah untuk tidak lagi mencoba mencari dia setelah 3 kali gagal dan berakhir ancaman akan dilaporkan polisi sama ketua RT sana.
Gua ingin nangis ketika Angel gak mau ketemu dia, gua gak rela dia balik sama suami dia yang kasar. Gua menutup diri di kamar gua, keluarga gua tau hubungan gua sama Angel sudah berakhir. Gua ga bicara sama mereka dan memutuskan diam. Sampai akhirnya adik gua Leo, bicara sama gua secara empat mata.
“ Niel, gua gak mau cerita, tapi kemarin-kemarin bonyok minta anterin ke rumah Angel, disitu mereka bicara empat mata. Gua rasa itu yang bikin..” kata Daniel terdiam.
Akhirnya gua tau, kenapa Angel ga mau ketemu gua, bonyok minta kepada Angel untuk ga ketemu gua lagi. Gua marah sekali, gua mencoba sekali lagi untuk minta ketemu Angel. Gua minta tolong sama saudaranya untuk bilang ke Angel.
“ Kali ini saya ketemu Angel bukan sebagai pacar, sebagai teman, saya mohon..”
Saudaranya yang tidak sampai hati melihat wajah gua memelas, akhirnya memperbolehkan gua ketemu Angel. Saat gua masuk ke dalam. Angel terbaring dikamarnya, wajahnya pucat. Gua membuka pintu dan dia melihat gua masuk tapi sudah terlambat mengunci pintu.
“ Angel, gua tau , loe ga mau ketemu gua tapi sekali ini gua mohon dengerin gua..”
“ Niel, jangan datang lagi, itu Cuma bikin gua merasa bersalah.” Kata Angel.
“ Gua tau, loe gak akan mau balik sama suami loe lagi, gua tau isi hati loe, sebagai cinta pertama yang mengenal loe lebih dari siapapun.”
“ Loe salah, gua masih mau balik sama dia, dia janji uda berubah..”
“ Bonyok gua memang terlalu campurin urusan hubungan kita, tapi mereka sudah setuju dengan hubungan kita Ngel..” kata gua berbohong.
Angel menatap gua, dia menangis, dia hanya berkata singkat sebelum tiba-tiba pingsan.
“ Niel.. sebagai cinta pertama gua ga akan pernah lupain loe, tapi itu masa lalu, loe akan dapat yang lebih baik dari gua..”
Gua bingung, kenapa dia pingsan. Saudaranya langsung buru-buru melakukan pertolongan pertama. Gua jadi bingung, kenapa Angel.
“ Angel, ini kena penyakit turunan dari papanya, kanker sumsung tulang..”
“ hah kanker..”
Astaga betapa bodohnya gua selama ini, Angel sering mimisan dan gua baru menyadari itu adalah akibat kanker yang dia alamin. Gua tau penyakit ini, pernah ada difilm korea, tapi gua gak nyangka kalau Angel kena penyakit kayak gini. Begonya lagi, kenapa ga langsung dirawat di rumah sakit. Dan lebih parahnya lagi gua baru tau dari saudaranya kalau Angel terpaksa diusiri oleh suaminya karena suaminya gak mau biayain penyakit dia. Hati gua sedih, mengapa nasib Angel begitu buruk. Gua putuskan membawa dia ke rumah sakit.
Dokter langsung menolong dia, dan lebih bikin gua sedih, kanker Angel sudah stadium 3. Dokter menyesalkan kenapa selama ini ga ditolong, kalau sudah begini dokter juga ga kasih jaminan. Gua bisa mengerti mengapa akhirnya Angel menahan semua derita dia, keuangan menjadi masalah dia, jadi selama ini dia hanya minum obat tradisional. Seminggu lamanya Angel di rawat di rumah sakit, dia selalu menatap wajah gua dengan merasa tidak enak.
“ Jangan pikirin biayanya. Semua uda beres..” kata gua membuat dia menangis.
“ Niel, kenapa loe begitu baik sama gua..?”
“ Karena gua mencintai loe, dan itu membuat gua bahagia..”
“ Walau sekarang gua hanya bisa membuat loe repot..”
“ Gua ga pernah merasa repot.. ini buktinya gua uda siapin loe sesuatu..”
“ apa ?” Tanya Angel dan gua menunjukan sebuah cincin berhias mawar yang gua beli di jalan karena unik.
“ gua sekarang gak bisa beliin loe cincin emas, tapi gua janji nanti setelah loe sembuh, gua akan melamar loe jadi istri gua dengan cincin emas, untuk sementar cincin mainan dulu ya..” kata gua dan Angel tertawa. Itulah tawa dia selama kita gak ketemu dan membuat bahagia.
Sebulan lamanya, Angel di rawat dan ga membaik. Ortu gua tiba-tiba merasa iba dan memutuskan untuk ikut menengok, dari sini gua tau, bonyok akhirnya mengerti kalau kekuataan cinta gua tidak akan bisa diruntuhkan, akhirnya mereka menerima Angel. Sayang semuanya terlambat, saat gua sedang berpikir membeli cincin emas di toko emas, Angel menelepon gua.
“ Niel. Makasih ya uda baik sama gua, menjaga gua selama ini, mencintai gua selama ini. Gua bahagia sekali..” kata gua tersenyum-senyum.
“ Kenapa harus pake telepon gini, kan bisa nanti ketemu di rumah sakit..”
“ Ya, gua mau sekarang, kalau ga sekarang, ga tau kapan lagi mau ngomong gini sama loe..”
“ Kenapa gitu..?”
“ Jangan banyak Tanya,, dengeri aja.. “
“ Oke.. oke..” kata gua menurut.
“ selama ini, hanya ada satu pria dalam hidup gua yang benar-benar gua cintai sejak dulu hingga saat ini. Pria itu adalah loe, gua tau saat dulu berpisah dengan loe, gua berjanji dalam hati untuk tidak akan mencintai siapapun selain loe, makanya gua nulis di kertas dan mengikat janji hati gua. Walaupun gua menikah dengan orang lain, tapi hati gua selalu untuk loe, akhirnya gua menyadari kalau kita memang ditakdirkan untuk terlahir di dunia ini saling bersama. “ Kata Angel membuat gua terharu.
“ Sekarang, gua akan berdoa kepada Tuhan, semoga di kehidupan mendatang, gua bisa terlahir sebagai gadis yang ada disamping loe, berbakti untuk seorang pria yang begitu mulia seperti loe, dan gua berharap tak ada lagi, perpisahan kita setelah ini..”
“ kenapa ngomong gitu Angel..”
“ loe harus jadi Daniel yang terus semangat dan tekun ya, gua mau tidur dulu, ngatuk..”
“ iya, iya, nanti gua datang ya, mau kasih surprise..”
Gua merasa kalimat Angel membuat cemas di hati. Gua langsung membeli cincin emas itu, pergi ke rumah sakit. Gua tiba sejam kemudian, dan menemukan dokter sedang memompa alat pernafasan untuk Angel, gua shock melihat Angel dilakukan seperti itu, suster mengusir gua untuk keluar. Gua menangis. Berdoa kepada Tuhan untuk menolong Angel, setidaknya sampai gua bisa menunjukkan cincin ini untuk mengikat dia dalam hidup gua selama dia masih bisa bernafas.
Sayangnya Angel benar-benar tidak dapat tertolong, kita harus berpisah untuk kedua kalinya dalam hidup ini, perjuangan hidupnya telah berakhir. Penderitaanya di dunia fana ini telah usai, gua melihat tubuhnya yang kaku, senyumnya yang masih sama walau tak bernafas lagi, memakaikan cincin di tangannya. Mencium keningnya. Seperti katanya, di kehidupan ini, mungkin tidak akan terulang kisah cinta kita, tapi semoga doanya kepada Tuhan agar kita dipertemukan kembali di kehidupan mendatang itu terjadi, walaupun harus menjadi binatang, gua rela asal tetap bersama dia.
Gua menepati janji Angel untuk tekun dan semangat dalam hidup ini walau dia telah pergi untuk selamanya. Tapi gua percaya, Cinta pertama memang tidak akan pernah terlupa sampai nafas gua berakhir. Semoga kisah ini tidak membuat loe lupa akan cinta pertama loe. Karena cinta itulah yang paling indah dan murni.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)